Pada Sebuah Paradox

Anjali, di dunia ini terdapat begitu banyak paradox, selain memang dua hal kadang kerap dipasangkan. Seperti laki-laki dan perempuan, langit dan bumi, dan juga (semoga) aku dan kamu.
Tapi paradox adalah sebuah frase yang berbeda. Ia adalah wujud dari perbandingan. Ia juga sebuah keseimbangan yang terjadi karena dua hal yang saling bertentangan. Seperti yin dan yang.

Di dunia ini, hanya ada dua jenis anak manusia. Yaitu yang bercita-cita menjadi astronot dan astronom. Seorang astronom mampu mengetahui hampir segala hal yang ada di gugusan tata surya, akan tetapi ia tidak pernah sampai ke bulan. Atau di film Star Trek, watak orang dapat dibagi kedalam dua karakter, yakni Kirk dan Spock. Mereka tak pernah akur, tapi jika mereka bersatu, musuh sekuat apapun akan dapat dengan mudah dikalahkan.

Sepertinya kau dan aku juga berada dalam sebuah paradox, Anjali. Tapi pola paradox kita sepertinya agak rancu. Semestinya kau diam saja di sebuah tempat. Biar aku saja yang beredar dalam lintasan garis orbitku, agar suatu saat aku dapat menemukanmu. Tapi apa yang terjadi? Aku sudah kerap kali berevolusi, menjelajahi dunia demi menemukan keberadaanmu. Dan tenyata, aku tidak mendapatkan apapun kecuali tangan yang hampa, dada yang dingin, dan buku jemari yang tetap memiliki rongga.

Mungkin aku kurang berusaha untuk dapat bertemu denganmu lagi. Dan mungkin aku harus keluar dari tempurung yang kadang aku tak sadar aku telah terjebak di dalamnya.

Le Gra,

Aan Loverstopia

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer