Elastic Heart

Apakah kau merasakannya, Anjali? Apakah kau mendengar debar menggelegar dari dalam benakku? Malam telah tiba dan aku masih terjaga menunggu wajah fajar di ujung cakrawala. Kadang aku berpikir, insomnia bukanlah sebentuk derita, melainkan karunia. Dalam hidupku yang singkat, aku tidak terlalu membutuhkan waktu untuk istirahat. Tidur malam hanya akan melewatkanku dari lamunanku tentangmu. Meskipun setiap kali mimpiku adalah berjumpa denganmu, namun aku tak berdaya pada siluman mimpi yang merasuk kedalam bunga tidurku dan mengacaukan segalanya. Maka dari itu aku tetap membuka mata karena pandanganku menembus jarak yang teramat jauh. Melampaui ruang dan waktu, serta mengira-ngira dimana kau sedang disembunyikan.

Dalam segala kerapuhan yang dimilikinya, hatiku menuturkan rahasia-rahasia kepadaku. Ia juga membisikkan semangat untuk selalu mencarimu tanpa henti. Meskipun aku tahu, bahwa hatiku sudah teramat lelah. Ia jauh lebih tua daripada usiaku. Dan ia sama keras kepalanya dengan otakku. Malangnya tekad hatiku tak sekuat fisiknya. Aku tahu pada saatnya nanti, cepat atau lambat ia akan berhenti karena lelah. Ia akan layu karena berdarah.

Hatiku, dalam semangatnya yang tegar, sesungguhnya adalah sekerat daging yang dapat membusuk kapan saja. Jasadnya mungkin saja sirna. Tapi tidak dengan ingatan yang pernah dialaminya.

Le Gra,

Aan Loverstopia

Komentar

  1. kalau ambil foto jangan lupa cantumin sumbernya ya, kecuali yang digambar sendiri. tetap rajin ya meski nanti tak ada komentarku lagi 😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer