Langsung ke konten utama

Halaman Terakhir

Aku tidak menyangka, bahwa aku sudah sampai di halaman terakhir diary ini, Anjali. Itu berarti aku harus mengganti diary Sepasang Hati ini dengan diaryku yang baru, yang sudah kupersiapkan sebelumnya. Ya, buku berjudul My Adventure Book 2015 itulah yang akan menjadi diaryku mulai esok hari.

Tapi aku ragu apakah aku dapat menulis surat untukmu serajin yang kulakukan sepanjang bulan Pebruari ini, cantik. Jujur, kegemaranku menulis surat kambuh lagi ketika aku mengikuti event #30HariMenulisSuratCinta yang diadakan oleh @poscinta. Jadi di halaman terakhir diary ini aku juga wajib berterimakasih kepada @put3rena_grasti, sahabat mayaku yang selalu memberikan dukungan dan kabar mengenai korespondensi. Aku juga harus berterimakasih kepada tukangpos yang memang jauh lebih bagus dari Hit, karena ia adalah trendsetter dari segala yang pernah hits. Dialah kah Elikah aka @ikavuje. Tukangpos termanis yang selalu setia membaca suratku, dan selalu memberikan saran kepadaku mengenai format surat yang benar, tentang sumber pengambilan gambar yang tercantum di blog, dan sebagainya. Tapi yang belum bisa kupenuhi darinya adalah menulis surat untuk ayahku, Anjali. Tapi aku sudah menjelaskan alasanku kepadanya, Anjali. Insya Allah, jika waktunya tepat, aku akan menulis surat kepada sosok pahlawan dalam hidupku itu.

Aduh, ini harus menjadi bait terakhir karena halaman suratnya sudah hampir mencapai baris paling ujung. Aku harus menyudahi surat ini, anjali. Sampai jumpa di suratku yang berikutnya. Semoga aku dapat segera menemukanmu, bidadariku yang hilang. Aamiin

Le Gra,

Aan Loverstopia

Komentar

  1. Terima kasih untuk ketekunanmu, ya. Semoga semangat menulismu terus ada meski nanti tak ada yang mengantar surat dan membacainya satupersatu.Gathering datang kan ya? Terima kasih sudah menganggap aku manis. sampai jumpa di kegiatan poscinta lainnya ya. semangat.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Remaja Revo #1 Tekad Pantang Menyerah

Judul : Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah Penulis : Purnadina Penerbit : Leutika ISBN : 978-602-8597-27-2 Tebal : vi + 168 halaman Resensor : Lovely Aan Loverstopia Yang paling saya suka dari buku ini, adalah pada halaman kata pengantarnya. Dimana disebutkan bahwa ini adalah seri pertama dari pentalogi buku Remaja Revo. Itu menandakan bahwa Purnadina, penulis buku bergenre pengembangan diri ini memiliki semangat yang tidak hanya ia gembar-gemborkan di bukunya, melainkan juga tertanam erat di jiwanya. Itu dapat dibuktikan dengan janjinya untuk menyempurnakan buku ini menjadi sebuah pentalogi. Agaknya tidak begitu penting kita menikmati seri buku Remaja Revo ini mulai dari volume yang mana, karena seluruh buku-buku tersebut memiliki keunikan sendiri-sendiri untuk membangun spirit pembacanya. Memiliki literatur atau daftar pustaka yang lengkap, nampaknya menjadi senjata utama bagi si penulis. Purnadina dengan cermat memilah artikel mana yang sekiranya cocok diselipkan dalam buku

Logo SMP 1 Wedarijaksa Spenzarie

Berikut ini logo SMP 1 Wedarijaksa atau Spenzarie dimana saya mereproduksi dari desain aslinya yang kerap kali saya temukan dalam keadaan pecah dan resolusi gambarnya rendah, jadi saya selaku alumni berinisatif untuk membuat ulang desainnya tanpa mengubah desain yang asli. @loversopia

Resensi Buku Cepat Jago Bahasa Korea

Resensi Buku Cepat Jago Bahasa Korea Judul : Cepat Jago Bahasa Korea Penulis : Suri Wulandari ISBN : 978-602-97078-5-4 Penerbit : Easymedia Tebal : vi + 154 halaman Resensor : Lovely Aan Loverstopia Annyeonghaseo! Demam K-Pop nampaknya masih belum reda juga, bahkan semakin membahana. Terbukti belum lama ini Indonesia kedatangan boysband paling populer di Korea, yaitu Super Junior alias Suju. Tidak tanggung-tanggung, membludaknya penonton dan tekad para elf (sebutan bagi fans Suju) yang ingin menyaksikan boysband kesayangan secara langsung, membuat promotor menggelar konser Suju selama tiga hari berturut-turut. Sekarang ini, segala hal yang berkaitan dengan kebudayaan Korea semakin diminati oleh remaja di Indonesia. Mulai dari musik, drama televisi, fashion, hingga yang menyusul belakangan adalah bahasa di negara tersebut. Hal ini memang tidak mengherankan, mengingat kita berbeda bahasa dan untuk dapat menikmati segala hal berbau Korea secara maksimal, kita harus memahami bahasany