Langsung ke konten utama

Kaleidoskop 2016

Tahun 2016 akan aku sebut sebagai D'Java Tour karena memang seperti itulah yang aku alami sepanjang tahun. Semua yang aku tulis disini bukan karena destinasi liburan, melainkan pekerjaan yang menuntutku untuk keliling kota setiap bulannya. Berikut ini adalah kota-kota yang menjadi tempat singgahku selama setahun!

Januari
Kota Ponorogo. Dari Pati menuju Ponorogo naik motor. Meskipun aku membonceng, tapi rasa capeknya luar biasa. Ini adalah kota yang lembab. Kota dimana selama tinggal disini aku hilang arah. Tak bisa membedakan mana arah mata angin dengan jelas. Selain Ponorogo, bulan ini aku juga sempat berkunjung ke beberapa kota lain di sekitarnya. Mulai dari Wonogiri yang berbukit hingga Madiun. Ada bazaar buku di Masjid Agung kala itu. Dan setiap tanggal 15 dalam penanggalan Hijriyah, atau tepatnya malam bulan purnama, selalu diadakan pentas Reog Ponorogo di alun-alun. Ada banyak turis yang datang menyaksikan pertunjukan pada malam hari tersebut. Kuliner yang paling kuingat adalah pentol corah. Pentol dengan sambal setan yang memiliki level kepedasan diluar akal sehat. Lagu yang menjadi deja vu yang mengingatkanku kepada kota yang lembab ini adalah Gerua nya film Dilwale.

Februari
Kota Lamongan. Ketika melaju ke kota ini aku sedang demam tinggi. Ditambah naik motor dengan hujan yang sangat lebat, dan dilengkapi dengan ban bocor. Sempurna! Tapi kota ini cukup menyenangkan. Aku menemukan toko buku Gramedia yang sangat kecil di dekat alun-alun kota. Aku selalu tak bisa menahan diri ketika melihat buku. Instingku bekerja sendiri dan refleks melihat toko buku tersebut. Ada moment seru ketika aku melewati tambak air tawar di daerah Karangbinangun yang airnya meluap sampai ke jalan raya. Seolah air yang terciprat dari ban mobil yang aku naiki tiba-tiba bergerak lambat, seperti adegan slow motion dalam film, dan disitulah kelak lagu Daayre menciptakan deja vu nya.

Maret
Dari Lamongan, aku menuju Gresik. Sebenarnya, kawan, aku ini mudah tersesat dan sulit mengingat nama tempat. Dari Gresik aku sempat berada Sidayu beberapa hari. Dari sini aku teringat kalau kakakku juga berada disini. Berkantor di tempat ini. Lalu aku menghubunginya dan untuk yang pertama kalinya aku main ke tempat kerja kakakku di sekitar alun-alun Sidayu yang sangat luas.

April
Adalah masa libur panjang. Bulan aku habiskan untuk berada di rumah. Tapi yang paling kuingat adalah mengenai film-film yang rilis pada bulan ini. AADC2 yang ditunggu penggemarnya selama 14 tahun akhirnya tayang juga. Ia akan berhadapan langsung dengan Captain America Civil War. Keduanya film wajib tonton. Jadi aku membeli dua tiket langsung. Seharian aku berada di gedung bioskop dan baru pulang pada malam hari. Aku agak lupa. Mungkin film Batman V Superman juga tayang pada bulan ini.

Mei
Driver kesayangan perusahaan kami menikah bulan ini. Perjalanan menuju rumah pengantin perempuan sangat mendebarkan. Karena drivernya menikah, jelas tidak ada driver handal yang memegang mobil kami. Jalanan Kudus - Jepara yang naik turun membuat semua penumpang mobil tersebut harus menjaga dirinya baik-baik. Tapi syukurlah semua baik-baik saja sampai kami kembali kerumah.

Juni
Bulan puasa. Tidak ada agenda apapun bulan ini dan aku lebih banyak berada di rumah.

Juli
Aku mempermalukan diriku sendiri di SMP tempatku sekolah dulu. Amu malu menceritakannya dan aku berharap dapat segera meninggalkan kotaku.
Harapanku terkabul! Usia lebaran tur keliling Jawa berlanjut. Bersama rekan-rekan baru yang akan memperkuat perjalanan ini.
Adalah Purworejo, kota Pramuka yang menjadi tujuan kami. Aku kerap mengikuti Car Free Day di alun-alun. Aku juga sempat mengikuti pengajian kyai paling kondang saat ini, Anwar Zahid di pendopo kabupaten. Moment paling mengesankan adalah ketika setiap pagi melewati Pangenrejo. Panoramanya memanjakan mata. Nampak barisan gunung yang dibawahnya rimbun pohon kelapa dan dibawahnya lagi tanaman padi. Semuanya dibalut kabut tipis yang hendak memudar diantara pijar mentari pagi. Ibu kostku juga baik hati. Menyayangi kami seperti anaknya sendiri. Di kota ini aku juga sempat bertemu dengan tetanggaku. Kami kerap mengunjungi cafe selama berada di Purworejo.

Agustus
Kami tiba di Sleman. Yang tenyata dekat sekali dengan Yogyakarta. Ibu kost, tepatnya nenek kostnya cerewet sekali, tapi sangat perhatian pada kami. Sedangkan bapak kostnya, yang berprinsip 'Diuji karena mampu' menjadi inspirasi kami dalam berlatih menjadi seseorang yang sabar. Ada banyak sekali destinasi disini. Aku sempat berkunjung ke Jogja City Mall, tentu saja membeli buku di Toko Buku Gramedia. Ah, Malioboro! Ini adalah yang pertama kali bagiku. Minggu berikutnya, aku kesana lagi. Di taman kuliner Condongcatur Depok Sleman, aku bertemu dengan artist favoritku, Dinar Safitri, dan sempat ngobrol dengannya meskipun hanya sebentar. Aku juga COD dengan salah satu penulis teenlit yang ternyata bernama Titi Sari AK. Di Sleman ini aku bolak-balik melewati pintu gerbang menuju Candi Borobudur tapi belum pernah masuk ke area wisata. Hanya lewat! Itu menyedihkan. Dan aku juga gagal bertemu dengan satunya lagi artist yang sudah kuanggap sebagai kakakku, ia adalah kak Ferry alias Imagination.

September
Tibalah kami di Pasuruan. Aku hampir tidak bisa kemana-mana selama berada disini. Tapi di Pasuruan cukup menyenangkan. Ini adalah kota pabrik. Sepanjang jalan berdiri pabrik. Yang paling kurindukan dari kota ini adalah nasi goreng ala Cak Mat asli Madura. Lokasinya persis di depan kost tempatku menginap.

Oktober
Pemalang menjadi tujuan kami berikutnya. Di wisma tempat tinggalku ada banyak sekali kucing. Aku juga punya satunya kucing kesayangan disana yang kuberi nama Beruang.
Pada hari Minggu kami piknik ke Owabong di Purbalingga. Ini adalah objek wisata air yang besar. Aku mencoba wahana perosotan dan teman-temanku bilang aku nyaris terjatuh keluar dari lintasan. Aku sendiri juga meluncur dengan sangat cepat sambil menutup mata. Ini benar-benar permainan ekstrim! Pemalang adalah kota yang damai, hingga pada suatu hari, tepatnya tanggal 28 Oktober, terjadi satu peristiwa. Yang membuat semuanya tak akan pernah sama lagi.

November
Satu bulan dengan banyak tujuan. Pertama kami tiba di Indramayu, Jawa Barat. Lalu pindah ke Cirebon. Dan terakhir ke Temanggung. Kota paling basah yang pernah aku singgahi. Di kota ini, setiap hari yang ada hanyalah hujan dan hujan. Pemandangan yang kulihat adalah kabut dan kabut. Udara dikota ini selalu dingin. Pantas saja penduduknya memiliki kulit yang putih. Sebelum pulang dari kota ini, aku sempat membeli oleh-oleh berupa buah Carica khas Dieng, Wonosobo. Ingin sekali rasanya naik ke Dieng, tapi untuk tahun ini sepertinya hanya menjadi angan saja. Pulang dari Wonosobo, langsung tancap gas ke Kudus untuk nonton film Fantastic Beast and Where to Find Them. Akhirnya aku berhasil juga nonton film ini!

Desember
Tadinya aku akan menggunakan liburan akhir tahun ini untuk bertapa di kamar. Tapi rupanya tidak bisa. Bulan ini ada renovasi kamar mandi. Awalnya kamar mandi yang lama sudah selesai dibenahi. Hingga rencana bertahun lalu akhirnya direalisasikan tahun ini, yaitu membongkar kamar mandi! Ini menghabiskan waktu nyaris tiga pekan. Tapi syukurlah semuanya sudah selesai dan tibalah aku di penghujung tahun 2016.

D'Java Tour 2016 akhirnya telah usai. Malam tahun baru di depan mata. Tahun baru 2017 telah menanti. Hari baru akan tiba. Itu artinya kesempatan yang baru diberikan oleh Allah Subhanahu Wata'ala kepadaku.
Selamat tinggal 2016
Selamat datang 2017
Bismillahirrohmanirrohim

31 Desember 2016,
Aan Loverstopia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Remaja Revo #1 Tekad Pantang Menyerah

Judul : Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah Penulis : Purnadina Penerbit : Leutika ISBN : 978-602-8597-27-2 Tebal : vi + 168 halaman Resensor : Lovely Aan Loverstopia Yang paling saya suka dari buku ini, adalah pada halaman kata pengantarnya. Dimana disebutkan bahwa ini adalah seri pertama dari pentalogi buku Remaja Revo. Itu menandakan bahwa Purnadina, penulis buku bergenre pengembangan diri ini memiliki semangat yang tidak hanya ia gembar-gemborkan di bukunya, melainkan juga tertanam erat di jiwanya. Itu dapat dibuktikan dengan janjinya untuk menyempurnakan buku ini menjadi sebuah pentalogi. Agaknya tidak begitu penting kita menikmati seri buku Remaja Revo ini mulai dari volume yang mana, karena seluruh buku-buku tersebut memiliki keunikan sendiri-sendiri untuk membangun spirit pembacanya. Memiliki literatur atau daftar pustaka yang lengkap, nampaknya menjadi senjata utama bagi si penulis. Purnadina dengan cermat memilah artikel mana yang sekiranya cocok diselipkan dalam buku

Logo SMP 1 Wedarijaksa Spenzarie

Berikut ini logo SMP 1 Wedarijaksa atau Spenzarie dimana saya mereproduksi dari desain aslinya yang kerap kali saya temukan dalam keadaan pecah dan resolusi gambarnya rendah, jadi saya selaku alumni berinisatif untuk membuat ulang desainnya tanpa mengubah desain yang asli. @loversopia

Resensi Buku Cepat Jago Bahasa Korea

Resensi Buku Cepat Jago Bahasa Korea Judul : Cepat Jago Bahasa Korea Penulis : Suri Wulandari ISBN : 978-602-97078-5-4 Penerbit : Easymedia Tebal : vi + 154 halaman Resensor : Lovely Aan Loverstopia Annyeonghaseo! Demam K-Pop nampaknya masih belum reda juga, bahkan semakin membahana. Terbukti belum lama ini Indonesia kedatangan boysband paling populer di Korea, yaitu Super Junior alias Suju. Tidak tanggung-tanggung, membludaknya penonton dan tekad para elf (sebutan bagi fans Suju) yang ingin menyaksikan boysband kesayangan secara langsung, membuat promotor menggelar konser Suju selama tiga hari berturut-turut. Sekarang ini, segala hal yang berkaitan dengan kebudayaan Korea semakin diminati oleh remaja di Indonesia. Mulai dari musik, drama televisi, fashion, hingga yang menyusul belakangan adalah bahasa di negara tersebut. Hal ini memang tidak mengherankan, mengingat kita berbeda bahasa dan untuk dapat menikmati segala hal berbau Korea secara maksimal, kita harus memahami bahasany