Langsung ke konten utama

Resensi Buku Uri Iyagi

Judul buku: Uri Iyagi
Penulis: Miichan Chocotic, dkk.
ISBN: 978-602-225-248-1
Tebal: iv + 232 halaman
Penerbit: Leutika Prio
Terbit: Januari 2012

Dalam waktu dekat, Indonesia akan kedatangan boysband Korea paling populer saat ini. Mereka adalah Super Junior atau yang sering disapa Suju. Pesona kesepuluh namja (lelaki) ini memang tak perlu diragukan lagi. Terbukti, para Everlasting Friends (ELF), sebutan bagi fans Suju, memenuhi plasa tempat antrian pembelian tiket. Bahkan tiket konser yang direncanakan untuk 2 hari pertunjukan pun habis terjual. Banyak para elf yang kecewa berat, sedih, marah, dan kesal akibat tidak kebagian tiket, lantaran mereka telah rela menunggu berhari-hari namun tak mendapatkan hasil. Akhirnya, mimpi terbesar mereka saat ini agar dapat melihat Leeteuk, Heechul, Yesung, Shindong, Sungmin, Siwon, Eunhyuk, Donghae, Ryeowook, dan Kyuhyun secara langsung pun kandas juga.
Akan tetapi, elf sejati tak perlu berkecil hati. Meskipun tak mendapatkan kesempatan bertemu sang idola, kita masih dapat menikmati aksi mereka dari buku ini.
Ya, benar sekali. Bukan hanya Suju, tapi hampir semua girlsband dan boysband Korea yang populer dengan sebutan budaya K-pop beraksi dalam antologi fanfictions ini. Mereka adalah SNSD, TVXQ, CN Blue, Infinite, 2 PM, dan masih banyak artis lainnya yang berasal dari Dorama Korea maupun original character. Disini para superstar itu akan diadu kemampuan aktingnya berdasarkan imajinasi sang penulis fanfiction. Mulai dari kisah romantis, tragis, horror, sampai kisah humor semuanya ada dan seolah kita hampir tak percaya bahwa para idola itu bertingkah konyol. Memang dalam sebuah fanfiction, hal seanomali apapun bisa terjadi. Karena sekali lagi, kesuksesan dalam penggarapan struktur cerita dalam fanfiction tergantung kepada kemampuan penulis dalam meramu imajinasi dan realita.
Besar kemungkinan, buku ini terlahir karena pengaruh budaya K-pop yang mewabah di Indonesia. Kecintaan mereka terhadap Korean star dalam hal ini termasuk kegiatan yang positif. Karena dalam membuat fanfiction mereka telah memiliki semangat dalam menulis, semangat yang jarang dijumpai oleh kebanyakan penggemar K-pop. Alhasil, kecintaan mereka terhadap sang idola telah berbuah manis dengan terciptanya sebuah karya tulis. Ini tentu menjadi kenangan abadi ketimbang euforia ketika menonton konser yang kenangan manisnya berlangsung sesaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Remaja Revo #1 Tekad Pantang Menyerah

Judul : Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah Penulis : Purnadina Penerbit : Leutika ISBN : 978-602-8597-27-2 Tebal : vi + 168 halaman Resensor : Lovely Aan Loverstopia Yang paling saya suka dari buku ini, adalah pada halaman kata pengantarnya. Dimana disebutkan bahwa ini adalah seri pertama dari pentalogi buku Remaja Revo. Itu menandakan bahwa Purnadina, penulis buku bergenre pengembangan diri ini memiliki semangat yang tidak hanya ia gembar-gemborkan di bukunya, melainkan juga tertanam erat di jiwanya. Itu dapat dibuktikan dengan janjinya untuk menyempurnakan buku ini menjadi sebuah pentalogi. Agaknya tidak begitu penting kita menikmati seri buku Remaja Revo ini mulai dari volume yang mana, karena seluruh buku-buku tersebut memiliki keunikan sendiri-sendiri untuk membangun spirit pembacanya. Memiliki literatur atau daftar pustaka yang lengkap, nampaknya menjadi senjata utama bagi si penulis. Purnadina dengan cermat memilah artikel mana yang sekiranya cocok diselipkan dalam buku

Logo SMP 1 Wedarijaksa Spenzarie

Berikut ini logo SMP 1 Wedarijaksa atau Spenzarie dimana saya mereproduksi dari desain aslinya yang kerap kali saya temukan dalam keadaan pecah dan resolusi gambarnya rendah, jadi saya selaku alumni berinisatif untuk membuat ulang desainnya tanpa mengubah desain yang asli. @loversopia

Resensi Buku Cepat Jago Bahasa Korea

Resensi Buku Cepat Jago Bahasa Korea Judul : Cepat Jago Bahasa Korea Penulis : Suri Wulandari ISBN : 978-602-97078-5-4 Penerbit : Easymedia Tebal : vi + 154 halaman Resensor : Lovely Aan Loverstopia Annyeonghaseo! Demam K-Pop nampaknya masih belum reda juga, bahkan semakin membahana. Terbukti belum lama ini Indonesia kedatangan boysband paling populer di Korea, yaitu Super Junior alias Suju. Tidak tanggung-tanggung, membludaknya penonton dan tekad para elf (sebutan bagi fans Suju) yang ingin menyaksikan boysband kesayangan secara langsung, membuat promotor menggelar konser Suju selama tiga hari berturut-turut. Sekarang ini, segala hal yang berkaitan dengan kebudayaan Korea semakin diminati oleh remaja di Indonesia. Mulai dari musik, drama televisi, fashion, hingga yang menyusul belakangan adalah bahasa di negara tersebut. Hal ini memang tidak mengherankan, mengingat kita berbeda bahasa dan untuk dapat menikmati segala hal berbau Korea secara maksimal, kita harus memahami bahasany