Langsung ke konten utama

Resensi buku Prof. Brontosaurus

Judul: Prof. Brontosaurus
Hari-hari Seorang Dokter Hewan
Penulis: Ki. Prof. Drh. Subronto, M.Sc., Ph.D.
ISBN: 978-602-8597-17-3
Penerbit: Leutika
Tebal: xiv + 144 halaman

Selama ini, buku-buku yang saya konsumsi tidak pernah jauh dari kisaran buku fiksi, baik itu kumpulan cerpen, novel, dan teenlit. Meski ada juga beberapa buku pembangun jiwa dan self help, namun baru pertama kali saya membaca buku kedokteran. Tidak tanggung-tanggung, buku tersebut membahas seluk beluk perihal kehewanan, dan semuanya diulas mendetil dalam buku ini.
Mulanya saya tidak memiliki ketertarikan sama sekali terhadap dunia kedokteran yang hendak ditawarkan buku ini. Akan tetapi rupanya saya salah besar. Ketika saya membaca satu persatu judul catatan harian Drh. Subronto ini, saya berpikir bahwa buku ini memiliki daya pikat luar biasa dengan mengangkat tema yang lain dari buku-buku yang diterbitkan dewasa ini.
Kekuatan dari buku ini saya kira terletak pada kejujuran si penulis yang menyampaikan suguhan cerita dengan apa adanya, ditambah penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan khas jaman dulu, serta rimbun dengan istilah ilmiah kedokteran. Untungnya Prof. Subronto dengan senang hati menjelaskan tentang arti dari istilah ilmiah yang ia usung, serta merangkumnya dalam halaman glosarium sehingga saya tidak tersesat dalam mengapresiasi buku menarik ini.
Bagi masyarakat umum tentu masih asing dengan dunia dokter hewan, dan penulis dengan sabar menuntun minat kita agar lebih dalam bagaimana mengenal dunia binatang di sekitar kita.
Pada akhirnya, buku ini tidak melulu ditujukan kepada mahasiswa kedokteran hewan, dokter hewan, maupun profesi apa saja yang berkaitan dengan hewan. Tapi para pencinta hewan dan siapa saja yang memiliki hewan kesayangan dan pemilik peternakan rasanya wajib membaca buku ini sebagai pedoman dan literatur. Karena apabila kita menemukan gejala tidak biasa terhadap hewan peliharaan dan ternak kita, kita dapat mengetahuinya dan segera berinisiatif menghubungi dokter hewan terdekat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Remaja Revo #1 Tekad Pantang Menyerah

Judul : Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah Penulis : Purnadina Penerbit : Leutika ISBN : 978-602-8597-27-2 Tebal : vi + 168 halaman Resensor : Lovely Aan Loverstopia Yang paling saya suka dari buku ini, adalah pada halaman kata pengantarnya. Dimana disebutkan bahwa ini adalah seri pertama dari pentalogi buku Remaja Revo. Itu menandakan bahwa Purnadina, penulis buku bergenre pengembangan diri ini memiliki semangat yang tidak hanya ia gembar-gemborkan di bukunya, melainkan juga tertanam erat di jiwanya. Itu dapat dibuktikan dengan janjinya untuk menyempurnakan buku ini menjadi sebuah pentalogi. Agaknya tidak begitu penting kita menikmati seri buku Remaja Revo ini mulai dari volume yang mana, karena seluruh buku-buku tersebut memiliki keunikan sendiri-sendiri untuk membangun spirit pembacanya. Memiliki literatur atau daftar pustaka yang lengkap, nampaknya menjadi senjata utama bagi si penulis. Purnadina dengan cermat memilah artikel mana yang sekiranya cocok diselipkan dalam buku

Logo SMP 1 Wedarijaksa Spenzarie

Berikut ini logo SMP 1 Wedarijaksa atau Spenzarie dimana saya mereproduksi dari desain aslinya yang kerap kali saya temukan dalam keadaan pecah dan resolusi gambarnya rendah, jadi saya selaku alumni berinisatif untuk membuat ulang desainnya tanpa mengubah desain yang asli. @loversopia

Resensi Buku Cepat Jago Bahasa Korea

Resensi Buku Cepat Jago Bahasa Korea Judul : Cepat Jago Bahasa Korea Penulis : Suri Wulandari ISBN : 978-602-97078-5-4 Penerbit : Easymedia Tebal : vi + 154 halaman Resensor : Lovely Aan Loverstopia Annyeonghaseo! Demam K-Pop nampaknya masih belum reda juga, bahkan semakin membahana. Terbukti belum lama ini Indonesia kedatangan boysband paling populer di Korea, yaitu Super Junior alias Suju. Tidak tanggung-tanggung, membludaknya penonton dan tekad para elf (sebutan bagi fans Suju) yang ingin menyaksikan boysband kesayangan secara langsung, membuat promotor menggelar konser Suju selama tiga hari berturut-turut. Sekarang ini, segala hal yang berkaitan dengan kebudayaan Korea semakin diminati oleh remaja di Indonesia. Mulai dari musik, drama televisi, fashion, hingga yang menyusul belakangan adalah bahasa di negara tersebut. Hal ini memang tidak mengherankan, mengingat kita berbeda bahasa dan untuk dapat menikmati segala hal berbau Korea secara maksimal, kita harus memahami bahasany