Romantisme dalam tulisan diatas kertas

Pati, 30 Januari 2015

Aku bisa apa, Anjali?
Setiap kali mendengar kata surat, setiap kutulis barisan kata diatas kertas, atau setiap kucium wangi parfum kertas surat, pikiranku lepas landas mengudara dan mendapatimu di langit-langit hatiku.

Apakah sebenarnya surat adalah benda terkutuk yang harus kujauhi jika itu bisa membuatku bangkit dari keterpurukan ini? Apakah sebaiknya kubakar saja tumpukan surat-surat yang terjalin ketika kita masih gemar saling berkirim surat? Ataukah inilah peranku, menjadi Oedipus dalam drama besar bernama kehidupan?

Lucu sekali rasanya. Melihat kenyataan bahwa rupanya aku belum sembuh. Atau mungkin tak bisa disembuhkan. Atau bahkan tak mau disembuhkan dari luka yang disebabkan oleh tikaman sebilah pedang milikmu.

Aku meragukan kemanusiaanku, Anjali. Mungkin aku sudah menjelma zombie. Mungkin aku hanya mampu hidup dari rajam luka dan dendam derita. Hingga dalam kamusku, kuterjemahkan luka sebagai manifestasi puncak dari kenikmatan.

Tolong aku, Anjali.

Le Gra,

Aan Loverstopia

Komentar

  1. nice and simple, semangat ya

    -ikavuje

    BalasHapus
  2. hai kak Ika dan Kak Fikri, makasih banyak ya, sudah berkunjung kemari. jangan bosan untuk main kesini lagi, ya! :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer