Bulir Bulir Waktu

I. Duhai langit
kemana pergi rahasia
dahulu lepas dari genggaman si bayi
terbang bersama gema pertama di telinga
apa kau menyimpannya?

II. Dalam kelam pertapaan
rimbun rindu tiba-tiba menjelma
berbilah-bilah pisau
lepaskanlah mereka diantara derai hujan
biar mengoyakku bagai lezat kudapan

III. "Aku ingin hilang ingatan!" pintamu
"Kuamini doamu." kataku
"Tidak jadi saja." kau tarik lagi ucapanmu
ingin kupotong saja lidahmu itu

IV. Kita sepakat pergi ke tukang tattoo
kau lukis wajahku dimatamu
ku lukis wajahmu dimataku
dengan begini, kita tak pernah saling melupakan
dengan begini, kita akan selamanya terbutakan

V. "Aku akan mewujudkan mimpimu. Aku akan selalu memberikan apapun yang kau mau. Hingga tumpah darahku, sampai remuk tulangku!" ucap seekor hantu

VI. Tak perlu memiliki
hanya agar dapat senantiasa menjagaku
kau telah menjelma bagian terpenting
dengan menjadi mata kiriku

VII. Seorang lelaki pernah melukis mendiang kekasihnya
ia gantikan cat warna merah dengan darah
berharap sosoknya bangkit dari pigura
kini lukisan itu terpampang abadi di museum luka

VIII. Setitik embun menolak mati dari tikaman mentari
ia lalu melesat cepat, tercebur di sungai yang keruh airnya

IX. Waktu untuk cinta seolah tak pernah habis
selalu ditagihnya cerita pengantar tidur
semenjak aku menemukanmu

X. Manekin laki-laki terjatuh dan patah lengannya
ia sudah tak dibutuhkan lagi
apa yang menyebabkan airmata tumpah dari mata buta seorang manekin perempuan?


Loverstopia, 13 Mei 2011

Komentar

Postingan Populer