Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Bagian Terakhir dari Chasing Valentine's Mate: Love Is Everywhere

PULANG : untuk L Di ujung kembara ketika bulan cerlang melingkupi sisa malam dalam selasar mimpi langkah terhenti pada pagar tak terkunci melingkari kebun bunga rumah cahaya Bolehkah nona kusentuh pintumu sekedar bertamu melepas peluh dari terik sendiriankah engkau di rumah cinta Hatiku kenapa menjelma pemburu menghentak debar liar melesat sigap hendak menangkap hatimu yang memerangkap Pantaslah jika kau mengusirku dari buai asmara dalam pelukan rumah di jiwa namun haruskah hati rapuhku menanggung derita karena tertimpa cinta Baiklah aku berkemas pergi darimu beserta tubuh gontai karena hatiku tak mau turut serta ia akan selamanya menetap di hatimu Kembali terik dan hujan tak pernah usai menemaniku mendekapku dalam hari-hari semu dan angan serta lamunan kepadamu tertuju seluruh waktu Jagalah hatiku yang tertinggal dirumahmu sementara aku dengan sisa serpih sayapku tertatih menantang angin menyisir labirin panjang mencari ruang singgah kapan dan dimana kutemukan rumah pada sebuah hati t

Hilang Dari Ingatan

: diri sendiri Gemuruh badai menghempaskan tubuh aku terjatuh bersama daun luruh menoreh memar dan luka aku koyak tiada daya Ada yang retak dari celahnya mengalir darah warna pelangi atau putih mungkin juga merah yang pernah menjelma kata mengikat diri sebagai gubahan tentang kepulangan Mereka terus menetes melumuri pelipis menggenangi pangkal rambut lantas tiba matahari yang mengkilatkan tetesnya hingga buyar huruf-huruf memberai mekarkan sayap-sayap mungil menuju angkasa Mataku membuka perlahan memandangi makhluk-makhluk itu terbang meninggalkan tanah kelahirannya dari ingatanku Mereka hilang mengikuti apa yang pernah kutuliskan tentang jalan pulang dan takkan pernah ada membias dalam kenangan. Loverstopia, 22 Februari 2011